Kamis, 14 April 2011

Manusia dan Harapan

Harapan
Setiap manusia mempunyaiharapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung  pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.  

Manusia dan kegelisahan

Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan.

Manusia dan tanggungjawab

Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah sebuah rasa atau perilaku yang menerima konsekuensi atau resiko dari sebuah tindakan. Rasa Tanggung Jawab itu dapat tercipta karena kesadaran akan kewajiban manusia.  

Manusia dan pandangan hidup

Pandangan hidup 
Manusia merupakan makhluk sosial. manusia dituntut untuk saling melakukan interaksi sesama makhluk hidup lain. dalam melakukan tidakan atau interaksi sosial tersebut manusia memiliki pandangan hidup yaitu sifat kodrati yang ada di dalam diri manusia berupa pedoman, petunjuk, tujuan, dan mewujudkan cita-cita dalam kehidupannya.

Hubungan Manusia dan keindahan serta Manusia dan Keadilan


 Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal. menurut luasnya pengertian; yakin
  1. keindahan dalam arti luas
  2. keindahan dalam arti estetis murni
  3. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan.
 Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
  1. Tata nilai yang telah usang
  2. Kemerosotan zaman
  3. Penderitaan Manusia
  4. Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

Manusia dan Penderitaan


Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.

Hubungan manusia dengan kebudayaan

Pada dasarnya manusia di lahirkan ke dunia ini bersih tanpa ada dosa dan belum mengerti apa-apa.Perjalanan manusia sampai ke dunia sangat panjang, butuh proses-proses dalam pembentukannya. manusia adalah makhluk yang dibentuk sebaik mungkin oleh allah. manusia diberi akal, kemampuan untuk berpikir, dan dapat berkomunikasi antar sesama manusia lainnya, serta memiliki rasa peduli dan mengerti mana yang terbaik untuk dirinya mana yang tidak.

Seiring peradaban zaman maka timbulah suatu kebiasaan yang dimiliki oleh manusia yang di sebut dengan kebudayaan. kebudayaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain berbeda-beda.

Kita telah mengetahui bahwa indonesia memiliki banyak suku salah satunya adalah suku baduy. suku ini terdapat di provinsi Banten. suku baduy ini menganut kepercayaan anisme, mereka mempertahankan budaya mereka tersebut karena dari lahir mereka sudah terbiasa melakukan adat-istiadat yang ada dalam suku baduy. suku baduy juga melarang untuk masuknya listrik ke wilayah mereka, mereka bahagia dengan kehidupan mereka yang seperti itu dan wilayah yang di tempati suku baduy sangat jauh dari pemukiman warga lain, sepi, dan tidak dapat di jangkau oleh kendaraan.

Berbeda dengan kehidupan di kota, banyak gedung-gedung bertingkat, transportasi mudah, sarana dan prasarana untuk pendidikanpun dapat di jangkau. istilahnya mah apa aja ada deeh. ingin ini itu ada!!
gaya hidupnya pun berbeda mulai dari cara bicara, tingkah laku, cara berpakaian  dan yang paling menonjol adalah pengetahuan teknologi yang sedang berkembang dewasa ini.

jadi, kebudayaan itu bersumber dari kebiasaan - kebiasaan yang di lakukan oleh sekelompok manusia.  kebudayaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain berbeda-beda. sekelompok manusia yang hidup di gunung berbeda kebudayaan dengan sekelompok manusia yang hidup di laut, begitupun dengan kebudayaan yang dimiliki oleh suku baduy berbeda dengan kebudayaan yang ada di kota.