Sabtu, 06 Oktober 2012

Pengalaman pengembangan Sistem Manajemen Mutu


Dua tahun yang lalu setelah saya lulus SMA saya memiliki waktu libur panjang sebelum akhirnya masuk ke Peruguruan tinggi. Iseng iseng saya magang di salah satu perusahaan tempat ayah saya bekerja tepatnya perusahaan itu bergerak di bidang kabel. Pas saya masuk ternyata perusahaan itu akan mengahadapi proses pengauditan dengan ISO (Internasional Standart Organization) bulan depan. Standar ini di kembangkan untuk membantu organisasi dari semua jenis dan ukuran untuk menerapkan dan mengoprasikan system manajemen mutu yang efektif.


Saya di beri kepercayaan untuk membantu Manajer Representatif (MR) dalam membuat dan mengembangkan system majamen mutu di perusahaan tersebut. Nah loh saya bingung waktu dipilih untuk mengerjakan tugas itu, yang ada dipikiran saya,apa itu manajemen mutu?? dan system itu akan digunakan untuk apa si??? 

Akhirnya saya mulai observasi ke lapangan ternyata system yang dibuat oleh perusahaan tersebut untuk mencapai suatu tujuan atau target yang memenuhi persyaratan produk dalam meningkatkan kepuasaan pelanggan, proses terkait dalam spesifikasi teknik, standar produk, standar proses, perjanjian kontrak dan persyaratan regulasi. dengan pengendalian perbaikan kinerja, kelengkapan alat ukur  dan mesin  serta terdokumentasi baik dalam instruksi kerja maupun lembar kerja manual yang di laporkan oleh supervisor di setiap departemen. Perusahaan itu memiliki beberapa dertemen yaitu Manager Representatif, HRD, Marketing, Purchasing, PPIC, Produksi, QA, dan Teknik. Sedangkan system manajemen mutu itu sendiri adalah system yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu yang berkaitan dengan sasaran mutu dan kebijakan mutu


Berikut konsep yang berkaitan dengan system manajemen mutu

Sistem manajemen mutu tidak semudah konsep dan defenisinya. Dalam implementasinya terdapat beberapa kendala yaitu :
  1.  Melaksanakan secara konsisten persyaratan yang telah di tentukan.
  2.   Melakukan sosialisasi kepada seluruh pengendali prosedur secara terus menerus.
  3.   Harus mengevaluasi kinerja sumber daya manusia yang ada di dalam perusahan tersebut secara konsisten.
  4. Tidak semua perusahaan mampu mengikuti modernisasi dalam bidang mesin dan alat ukur.
  5. Terhambatnya jadwal kedatangan pemesanan barang.
  6. Pada saat pengauditan terkadang pegawai belum siap memberikan penjelasan secara dokumentasi dan prosedur yang telah di tetapkan perusahaan. 

Berikut merupakan pedoman mutu proses bisnis dalam perusahaan kabel yang telah di setujui oleh pimpinan puncak














Tidak ada komentar:

Posting Komentar